Rabu, 01 September 2010

Orentasi Pemikiraan Filsafat Sosial

Dwi Siswanto, penerbit lima, 2008

I. Filasafat dan ruang lingkupnya

Arti pentinggya unt arti penting filsafat sosial yaitu membahas pengalaman sosial atau pun faksilitas sosial dan sosialitas manusia dalam perspektif filsafat. Pembahasan pengertian tentang filsafat sosial yaitu dilihat dari filsafat dan sosial secara etimologis dan terminologis.

Ciri-ciri kegiatan filsafat:

·         Deskriptif (penguraian secara terperinci)

·         Kritik dan analitik (menganalisa istilah2 yang jelas, untuk menghasilkan kejelasan konsep)

·         Evaluatif atau normatif (penilaian guna menemukan norma yang akan digunakan sebagai pedoman hidup manusia).

·         Reflektif-spekulatif (rekayasa untuk memecahkan permasalahan hidup berdasarkan keyakinan pribadi)

·         Sistematik yaitu tersusun secara runtut.

Ciri-ciri berfikir yang bersifat filsafat:

·         Radikal

·         Sistematik

·         Universal

Karakteristik pemikiran filsafat:

·         Menyeluruh

·         Mendasar

·         Spekulatif: hasil pemikiran itu kemudian dijadikan landasan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutannya.

Arti sosial

·         melibatkan orang lain

·         masyarakat

·         kepentingan umum

 

II. masyarakat dan sosialitas manusia

hakekatnya manusia adalah makluk yang multidemensional dan memiliki taraf yang bertingkat seperti fisis-kemis, biotis, psyche, human, intinya mempunyai tingkatan tinggi-rendah.pengaruh yang merupakan problematik2 manusia ditimbulkan dengan antinomi tersebut meterialitas-spiritualitas, transtendensi-imanimanensi, individualitas-sosialitas, eksteriorisasi-interiorisasi.

·         Hakekat masyarakat: kumpulan manusia yang mempunyai hubungan satu sama lain dan saling berhubungan.

·         Tujuan manusia bermasyarakat adalah dilihat dari kodrat manusia yang tidak dapat hidup tampa bantuan orang lain.

·         Kesejahteraan umum yaitu dimana kondisi yang perlu tersedia agar para anggota dapat sejahtera

·         Manusia merasa sejahtera, pertama negatif bebas dari lapar dan kemiskinan, kecemasan hari esok, bebas dari takut dengan ketidak adilan, positif merasa aman, tentram, selamat, tenang dan bebas.

 

III. Bentuk-bentuk Sosietas Manusia

Sosietas (kelompok masyarakat) adalah kebersamaan yang bersifat refleksif, kebersamaan yang tematis.

Bentuk-bentuk kelompok manusia antara lain: kelompok keluarga, negara, budaya, religi, serta kelompok bebas.

IV. Hubungan Individu dan Kelompok

Hubungan individu dan kelompok terdapat pendapat-pendapat yang lahir menurut si pemikir-pemikir filsafat antara lain:

1.     pemikiran yang menitik beratkan manusia sebagai makluk pribadi (individualisme, liberalisme, personalisme)

2.     manusia sebagai makluk sosial ( koletivitasisme, sosialisme, totalitasme)

3.     sebagai makluk pribadi-individu dan sosial

4.     eksistensialisme(paham yang menyatakan tidak alam, selain alam manusia, alam dari subyektivitas manusia)

V. Prinsip-Prinsip Dasar Sosialitas Manusia dan Pranata Sosial.

            Nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai prinsip untuk mewujudkan keteraturan itu adalah:kesamaan, kebebasan, solidaritas (keperdulian individu untuk memberikan sumbangan kepada kelompok), subsidiaritas (rasa wajib unt mangakui dan memberikan tempat atau fungsi kepada masing-masing anggota atau keluarga). Dan pranata sosial meliputi dua norma yaitu norma hukum (yuridis) dan norma etis (moral).

VI. Peran dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Kemasyarakatan

Kepemimpinan adalah inti dari managemen untuk menggerakkan dan mengarahnkan semua orang-orang ke tujuan yang sudah disepakati.

  • Sikap dasar pemimpin: 1. Konsisten dan konsekuen, 2. Mengayomi.
  • Sifat-sifat pemimpin : adil, ulet, arif, bijaksana, percaya pada diri sendiri, penuh daya pemikat, mudah mengambil keputusan, jujur, berani mawas diri, komunikatif.
  • Tipe-tipe pemimpin(mnrt sondang p):otokrasis(org milik pribadi), militeristis(mngg sistem perintah), paternalistis(merasa pintar sendiri), karismatis( punya daya tarik), Demokratis(mengutamakan kerja sama)
  • Tipe-tipe pemimpin (menurut mangun raharja): ideologis(lemah dalam rencana kerja tpi mepy visi yang bagus), organisatoris (tidak pintar berbicara tapi pandai menggerakkan orang melalui kecakapan organisatorisnya),eksemplaris (mempunyai daya tarik pribadi yang aduhai)

Timbulnya seorang pemimpin dapat dijelaskan melalui tiga teori:

1. teori genetis (takdir menjadikannya menjadi pemimpin)

2. teori sosial (kebalikan teori genetis yaitu seorang peminpin harus disiapkan dengan cara belajar menjadi leader ship)

3. teori ekologis (penggabungan dari kedua teori diatas)

Tugas pokok seorang pemimpin: pengambilan keputusan,motivator.

Resensi: Antonius Sukoco

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar